Minggu, 10 November 2013

kekerasan dalam rumah tangga di Aceh




dewasa ini kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dimaksudkan untuk memperbaik kehidupan bermasyarakat, namun boleh jadi itu bisa menjadi sesuatu yang menyerah layaknya bomerang. salah atu sebab KDRT adalah tidak siapnya masyarakat dalam menghadiapi kemajuan tekhologi dan ilmu pengetahuan, sehingga sirnalah kedewasaaan, menimbulkan reaksi negatif yang berakibat pada kekuatan otot dan melemahkan otak. 
(batinoutdoorequipment)
Anggota DPRK Banda Aceh Surya Mutiara mengaku, Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang cenderung meningkat di Kota Banda Aceh adalah sebuah hal yang sangat dirisaukan oleh Pemerintah Kota dan semua pihak. “Kasus KDRT dan Persoalan dalam rumah tangga semakin meruncing ketika suami dan istri mengedepankan ego masing-masing.”kata Anggota DPRK Banda Aceh Surya Mutiara saat membuka acara pelatihan Keluarga Samara (Sakinah Mawaddah Warahmah), Kamis (9/5) di Aula Lantai IV, Gedung A Komplek Balaikota Banda Aceh.
Anggota DPRK dari PKS juga mengatakan, untuk mampu mengurangi kasus KDRT di Banda Aceh maka perlu dilakukan sosialisasi dan arahan kepada pasangan yang telah membina keluarga di Banda Aceh. “Dengan acara ini sepeeti diberharap, pasangan yang rata-rata baru membina keluarga ini mampu memperbaiki dan membina kembali keluarga mereka menjadi keluarga yang sakinah, yang penuh dengan kecintaan, kebersamaan dan keharmonisan” harap Surya. Sementara itu Kasie Perlindungan Anak Kantor Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Banda Aceh Cut Salma mengatakan palatihan SAMARA ini merupakan salah-satu program dari strategi Pemerintah Kota untuk mengurangi kasus KDRT di Banda Aceh. Menurutnya, program pelatihan saja tidak cukup untuk menekan angka KDRT di Ibukota Provinsi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar