Rabu, 20 November 2013

budaya dan perekonomian Aceh

Berpetualang dengan menyelami kebudayaan masyarakat sekitar adalah sesuatu yang bijaksana.
dalam melakukan perjalanan (adventure), kita harus mengetahui adat istiadat, budaya serta tradisi di tempat destinasi kita, karena itu menjadi tolok ukur kapasitas seorang adventurer.
Indonesia memiliki keinginan menjadi pemimpin di bidang kebudayaan, pemimpin dalam arti leading conties.tanah air kita memiliki keaneka ragaman budaya, difersifikasi etnis serta bahasa dan masih banyak lagi, sehingga Nusantara patut menjadi Global Home bagi dalam berbagai topik kebudayaan.


memangnya  
apa sih budaya itu? sebelum melanjutkan silahkan cek katalog perlengkapan adventure kita disini


Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

 
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
  • Gagasan (Wujud ideal)
    Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas (tindakan)
    Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak (karya)
    Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
dampak negatif dari globalisasi memberikan menjadikan keprihatinan pada kebudayaan, faktanya di beberapa negara sudah terjadi penurunan kebudayaan pada seluruh elemen masyarakat. terlebih lagi, masyarakat lebih mementingkan parsial dari ragam kebudayaan, sebut saja kebudayaan didong yang dimiliki masyarakat Gayo, kebudayaan ini sudah mendapatkan berbagai mascam pengakuan dang penghargaan, padahal dalam lingkungan didong terdapat budaya-budaya penting, seperti krawang, adat istiadat dan banyak hal lain lagi

aceh tengah memiliki keselarasan seperti yang disebutkan diatas, suku gayo memiliki budaya yang bernilai tinggi, namun sayangnya masyarakatnya kurang mampu mengelola dan melestarikan kebudayaan tersebut, padahal seni kebudayaan bisa menjadi tonggak perekonomian masyarakat, salah satu contohnya adalah dengan melestarikan dan mengelola tempat-tempat pariwisata yang ada.
berbicara soal pariwisata, takengon adalah destinasi yang tepat, disana terhampar pemandangan pegunungan, laut tawar dan berbagai variasi kebudayaan yang terdapat masyarakatnya, salah satu tujuan pariwisata aceh tengah adalah:
1. pantan terong 2. laut tawar
3. situs purbakala
4. goa putri pukes
5. goa loyang koro
6.atu belah
7. air terjun mengaya

dan masih banyak lagi,,,

sebelum menentukan destinasinya, tentunya kita harus memiliki persiapan demi memperlancar perjalanan, batin adventure menyediakan perlengkapan yang anda butuhkan
silahkan chek katalognya, disini  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar